Review Filosofi Matematika Sekolah (Progressive Absolutism, Platonism, Conventionalism, dan Empirism)

Assalamualaikum! Kali ini saya akan menyampaikan filosofi matematika sekolah yang menyangkut empat aliran ini yaa.. Yuk disimak

Sebelum saya menyampaikan empat aliran, saya akan menyampaikan aliran absolutis terlebih dahulu. Aliran absolutis adalah aliran yang menganggap bahwa kebenaran matematika adalah mutlak dan tidak dapat ditantang. Pasti sudah paham dong maksudnya? Jadi kalo jawaban akhir kita pas ulangan salah, ya sudah pasti salah dan tidak dapat nilai hehehe. Karena disini sudah jelas kalau aliran absolutis ini menganggap bahwa kebenaran matematika adalah mutlak.

Nah nah… Kalau disekolah kalian punya guru matematika yang ga pelit nilai, sepertinya beliau menerapkan aliran absolutis progresif nih hehe.. Absolutis progresif lebih memandang matematika sebagai akibat dari upaya manusia untuk mencari kebenaran dari pada hasilnya. Tapi kalau punya guru yang seperti ini jangan disalahgunakan kebaikannya yaa.. Karena beliau menghargai usaha kalian untuk menjawab dengan benar namun masih salah pada hasil akhirnya. Biasanya sih kalau seperti ini dapet nilai setengah. Tapi kan lumayan gitu hehehe…
Yang berikutnya, adalah aliran platonisme. Gambar diatas adalah patungnya Om Plato hehehe. Aliran platonisme berpendapat bahwa matematika adalah abstrak. Menurut Platonis, abstrak adalah sebuah objek meskipun benda abstrak tidak ada dalam ruang dan tidak terbuat dari materi fisik. Biasanya, guru-guru disekolah menggunakan alat peraga atau memberikan contoh aplikasi kehidupan sehari-hari. Kelebihannya kita lebih paham karena kita dapat melihat objek secara langsung. Namun kekurangannya, karena matematika bersifat abstrak, jadi tidak semua sub materi yang disampaikan bisa menggunakan alat peraga.

Yang ketiga, adalah aliran konvensionalisme. Aliran konvensionalisme berpendapat bahwa kebenaran matematika didapatkan dari kesepakatan universal. Contohnya adalah aksiomatik. Kebenarannya tidak bisa diganggu gugat. Jadi apabila seorang guru mengatakan bahwa “2” dibaca “dua”, kalian harus mengikutinya dan percaya. Karena itu merupakan kesepakatan universal.

Yang terakhir, adalah empirisme. Empirisme adalah kebenaran matematika berasal dari pengamatan. Ini menganggap bahwa kebenaran matematika bukan dari segi teoritis, namun pengamatan. Kebalikan dari aksioma, apabila suatu konsep tidak terbentuk secara langsung melalui kesepakatan universal, namun, melalui kumpulan dari aksioma-aksioma kemudian membentuk konsep baru.
Sekian penjelasan saya mengenai review filosofi matematika sekolah. Terima kasih wassalamualaikum.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.