Elemen Ideologi Pendidikan Matematika

Assalamualaikum!
Ideologi? Sepertinya kata-kata ini sudah tidak asing di telinga kita. Kita pernah mendengar ini di pelajaran kewarganegaraan. Betul tidak? Seperti yang sudah kita ketahui, ideologi dari bangsa Indonesia adalah Pancasila. Namun, tentu saja saya disini tidak akan membahas ideologi bangsa Indonesia. Namun, saya akan membahas ideologi dari pendidikan matematika. Wah, emang ada ya? Ga percaya? Yuk baca
Ideologi adalah kumpulan ide-ide atau gagasan yang memiliki tujuan tertentu. Sedangkan, tujuan pendidikan secara umum adalah untuk mengubah segala macam kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang baik yang terjadi selama kita hidup, dengan tujuan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan mampu bersaing di masa depan. Jadi, pengertian ideologi pendidikan adalah bagaimana cara kita untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik agar menjadi pribadi yang lebih baik dan mapu bersaing di masa depan. Lalu bagaimana dengan ideologi pendidikan matematika? Sebagai sudut pandang saja yang berbeda, yakni matematika sebagai objek utamanya. Sedangkan isi atau konteks lainnya tidak berbeda.

Tentunya kita ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Jadi untuk mencapai tujuan tersebut, maka kita memerlukan cara-cara berikut ini. Apa sajakah itu? Yaitu dengan cara melaksanakan elemen-elemen ideologi dalam pendidikan matematika. Elemen ini terbagi menjadi dua, yaitu elemen primer dan sekunder.

Elemen primer atau tingkat dasar atau elemen pokok. Disebut pokok karena tanpa adanya elemen ini tujuan tersebut tidak bisa tercapai. Pada elemen primer terdiri dari 1) epistemologi, 2) filsafat pendidikan matematika, 3) set nilai moral, 4) teori anak, 5) teori kemasyarakatan dan 6) tujuan pendidikan. Seperti pada postingan saya sebelumnya, epistemologi dan filsafat pendidikan matematika telah dibahas. Namun, untuk meninjau ulang agar tetap diingat, saya akan menyampaikan kembali secara singkat
1) Epistemologi, yaitu cabang ilmu filsafat tentang dasar-dasar dan batas-batas pengatahuan.
2) Filsafat pendidikan matematika, matematika dilihat sebagai pengetahuan obyektif yang murni, berdasarkan alasan dan logika.
3) Set nilai moral, pengetahuan yang menyangkut moral atau budi pekerti manusia yang beradab.
4) Teori kemasyarakatan, berkaitan dengan budaya elit murni dari tingkat pendidikan menengah ke atas.
5) Teori anak, anak dilahirkan di dunia ini memiliki sifat alamiah yang lugu dan polos, jadi anak dapat dibentuk melalui pembangunan karakter sejak dini.
6) Tujuan pendidikan, menghasilkan orang-orang berpendidikan yang bebas.

Yang kedua adalah elemen sekunder atau elemen penunjang atau pelengkap. Dikatakan demikian karena jika elemen ini tidak dilaksanakan maka hasil atau tujuan yang didapatkan tidak akan maksimal atau tidak sesuai yang kita harapkan. Didalam elemen sekunder ini banyak sekali yang harus kita pahami, diantaranya tujuan pendidikan matematika, pengetahuan tentang matematika sekolah, pengetahuan tentang pembelajaran matematika, pengetahuan tentang pengajaran matematika, bagaimana cara memberi nilai dalam pembelajaran, sumber pendidikan matematika, kemampuan matematika, dan keanekaragaman sosial dalam pendidikan.

Jadi, kesimpulannya, agar tujuan kita tercapai dalam melaksanakan elemen ideologi pendidikan matematika, kita harus melaksanakan elemen-elemen yang ada. Tanpa membandingkan elemen primer atau sekunder agar tujuan yang kita harapkan tercapai secara maksimal.

Sekian penjelasan saya mengenai elemen ideologi pendidikan matematika. Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.